An Nawawi menyebutkan dalam Shohih
Muslim Bab ‘Di antara kewajiban seorang muslim adalah menjawab salam’.
Lalu dibawakanlah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ ». قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ
اللَّهِ قَالَ « إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ
وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ
فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ ».
“Hak muslim pada muslim yang lain
ada enam.” Lalu ada yang menanyakan, ”Apa saja keenam hal itu?” Lantas
beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”(1) Apabila engkau bertemu,
ucapkanlah salam padanya, (2) Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya,
(3) Apabila engkau dimintai nasehat, berilah nasehat padanya, (4) Apabila dia
bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia
(dengan mengucapkan ’yarhamukallah’), (5) Apabila dia sakit, jenguklah dia, dan
(6) Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).”
(HR. Muslim no. 2162)
Saling Mengucapkan Salam
akan Menimbulkan Rasa Cinta
Mengucapkan salam merupakan sebab
terwujudnya kesatuan hati dan rasa cinta di antara sesama muslim sebagaimana
kenyataan yang kita temukan (Huquq Da’at Ilaihal Fithroh, 46).
Dalil yang menunjukkan hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
لاَ
تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا.
أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا
السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk surga
hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling
mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian
melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.”
(HR. Muslim no. 54)
Pahala yang sangat banyak bagi setiap yang
mengucapkan salam. Dalilnya adalah dari Abu Hurairah Radhiyallahu
‘anhu:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلًا
مَرَّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي
مَجْلِسٍ فقَالَ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ ” فقَالَ عَشْرُ حَسَنَاتٍ ثُمَّ مَرَّ رَجُلٌ
آخَرَ فقَالَ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فقَالَ عِشْرُونَ حَسَنَةً
فَمَرَّ رَجُلٌ آخَرَ فقَالَ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
فقَالَ ثَلَاثُونَ حَسَنَةً …الخ
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa
seorang pemuda melewati Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, sedang dalam keadaan
duduk disebuah Majelis. Maka Pemuda ini mengucapkan “Assalamu’alaikum”, maka
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan : “bagi dia 10 kebaikan”. Lalu
lewat Pemuda yang lain dan mengatakan : “Assalamu’alaikum wa rahmatullah, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan : “Bagi dia 20 kebaikan” kemudian lewat
lagi Pemuda yang lainnya mengatakan : “Assalamu’alaikum warahmatullahi wa
barakatuhu” Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan :”Bagi dia 30
kebaikkan” (HR. IbnuHibban 493, Abu Daud 5195, Tirmidzi 2689 dan ini adalah
lafadz Ibnu Hibban)
ADAB-ADAB SALAM
Siapakah yang lebih dahulu memberikan salam? Dijelaskan dalam Hadits berikut : مَوْلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زَيْدٍ: أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ, يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى المَاشِي, وَالمَاشِي عَلَى القَاعِدِ, وَالقَلِيلُ عَلَى الكَثِيرِ
Siapakah yang lebih dahulu memberikan salam? Dijelaskan dalam Hadits berikut : مَوْلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زَيْدٍ: أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ, يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى المَاشِي, وَالمَاشِي عَلَى القَاعِدِ, وَالقَلِيلُ عَلَى الكَثِيرِ
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Hendaklah orang yang
berkendaraan memberikan salam kepada orang yang berjalan dan orang yang
berjalan memberikan salam pada yang duduk dan orang yang berjumlah sedikit
memberikan salam pada yang banyak.” (HR. Bukhari 6232, Muslim 2160)
Ada banyak cara untuk mendapatkan shalat khusyuk yang di
sampaikan juga oleh banyak orang melalui banyak media pula, namun yang perlu kita
pahami bahwa cara untuk mendapatkan shalat yang khusyuk yang terpenting itu
terletak pada diri kita sendiri. Kita hanya perlu memahami kiat agar shalat
khusyuk dan pelaksanaannya kita sendiri yang menentukan, maka niat tulus dari
dalam hati menjadi kunci utama.
kiat agar shalat khusyuk
Hati
Dalam melakukan ibadah shalat, seharusnya bukan hanya anggota tubuh kita yang mengikuti gerakan demi gerakan shalat. Ini yang seringkali terjadi sehingga seseorang tidak meraih shalat yang khusyuk. Namun, perlu untuk kita mengikutkan hati kita dalam setiap shalat, dalam setiap gerakan dan bacaan dalam shalat, menjadikan hati kita ikut melaksanakan shalat bersama seluruh anggota tubuh kita.
Memahami Arti Shalat
Dalam setiap gerakan dalam shalat itu tidak lepas dari bacaannya, mulai dari lafadz takbiratul ihram hingga mengucapkan salam setelah tahiyyatul akhir di penuhi dengan bacaan-bacaan suci yang berasal dari ayat-ayat Al-Qur’an hingga do’a – do’a dalam shalat itu sendiri. Salah satu penyebab seseorang menjadi sulit mendapatkan shalat yang khusyuk adalah tidak tahu apa arti dan makna lafadz yang di bacanya dalam shalat yang akhirnya membuat shalatnya berjalan begitu saja tanpa bisa dia hayati.
Maka mulailah mempelajari dan memahami satu per satu bacaan shalat kita. Dan mencoba untuk terus menghayatinya dalam setiap shalat yang kita lakukan.
Fokus
Pandangan saat melakukan shalat itu di tujukan di tempat kita sujud, tidak melirik apalagi menengok kiri dan kanan. Itu agar kita fokus dalam shalat kita. Namun yang lebih penting lagi pikiran kita juga harus fokus bahwa kita sementara melakukan shalat, kita sedang menghadap kepada Allah SWT.
Pusatkan Pikiran Hanya Kepada Allah SWT
Netralkan pikiran anda dari berbagai hal-hal yang berbau dunia mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, sekolah, kampus, harta, tahta, wanita, pria, dan lain sebagainya. Serahkan diri anda sepenuhnya hanya kepadaNya untuk menjalankan kewajiban yang diperintahkan kepada kita.
Menyadari Bahwa Kita Sedang Menghadap Tuhan
Ciptakan suatu alam pikiran di mana kita sedang berhadapan dengan sesuatu yang luar biasa dahsyat dan tiada tandingannya di dunia maupun di akhirat. Sesuatu yang lebih dari atasan kita, orangtua kita, preman kampung, lurah, camat, bupati, walikota, gubernur, presiden, artis, jin, setan, iblis, malaikat, dan lain sebagainya.
Mempelajari dan Memahami Arti dan Makna Bacaan Sholat
Pelajarilah arti dan makna di balik ucapan-ucapan kita saat sedang sholat, lalu pahami dan hapalkan. Munculkan arti dan makna bacaan sholat kita saat kita sedang sholat.
Menganggap Sholat Yang Sedang Dilakukan adalah Sholat Terakhir
Setiap manusia maupun jin tidak ada yang mengatahui secara pasti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang termasuk hari kematian. Anggap saja kita akan meninggal dunia saat sholat berlangsung maupun setelah sholat. Orang mukmin yang tahu dia mau wafat maupun mau kiamat besar, maka orang itu akan segera meningkatkan ibadahnya serta menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya.
Jika Pikiran Terganggu Segera Kembali Konsentrasi
Apabila anda tiba-tiba tersadar bahwa anda sedang terlena dengan buaian alam pikiran dunia kita, maka bersegeralah kembali kepada arti dan makna bacaan sholat kita atau kembali mengingat Allah SWT.
Memperhatikan Kondisi Tubuh Sebelum Sholat
Pastikan bahwa kita sudah merasa nyaman dan siap untuk melaksanakan ibadah sholat kita dengan baik, seperti sudah buang air, sudah makan yang cukup, pikiran sudah netral, bersih dari najis dan hadas, tidak sedang menstruasi, dan lain sebagainya.
Memperhatikan Kondisi Lingkungan Sebelum Sholat
Usahakan cari tempat sholat yang terbaik bagi kita dilihat dari aspek kebersihan, kenyamanan, kebisingan, gangguan orang lain, gangguan anak-anak, keamanan, perizinan, dan lain-lain.
Sholat Tepat Waktu dan Tidak Terburu-Buru
Agar kita bisa sholat dengan khusyuk kita harus solat pada waktu yang paling utama, yaitu sholat tepat waktu di awal waktunya. Untuk laki-laki sholat berjamaah di masjid atau mushola setelah panggilan adzan dan komat, sedangkan untuk yang perempuan boleh dilaksanakan di rumah. Sholatlah dengan santai dengan menikmati setiap detiknya menghadap langsung kepada sang khalik walaupun sebenarnya anda sedang diburu waktu.
Ikhlas Semata-Mata Untuk Mendapatkan Ridho Allah SWT
Buang jauh-jauh tujuan sholat kita selain untuk mendapatkan ridho dari Alloh SWT seperti untuk pamer / riya, ingin dilihat atasan, ingin dilihat pacar, ingin dianggap orang sebagai orang alim, sekedar ikut-ikutan orang lain, dan lain sebagainya.
Berusaha Untuk Selalu Memperbaiki Sholat Kita
Muslim yang baik akan terpacu terus-menerus melakukan perbaikan ibadah maupun hal-hal yang lain untuk menyempurnakan dirinya sesuai dengan Al-Qur’an dan tuntunan hadist Nabi Muhammad SAW. Amatlah rugi apabila kita melakukan ibadah belum sesuai dengan kaidah yang ada serta tidak ada keinginan sedikit pun untuk belajar memperbaiki diri.
Shalat Terakhir
Allah SWT berfirman dalam salah satu ayatnya bahwa tidak satupun manusia yang luput dari kematian, maka seharusnya itu menjadi bahan perenungan yang kuat agar keseharian kita bisa lebih terjaga. Begitupun dalam shalat, kita akan lebih mudah mendapatkan shalat yang khusyuk ketika kita selalu menanamkan dalam hati bahwa ini adalah shalat kita yang terakhir, setelah saya melakukan shalat kali ini maka kematian akan menjemput.
Sebagai makhluk tuhan yang pasti akan mati sudah seharusnya kita menyadari itu, dengan mengahdirkan perasaan kita akan mati dalam shalat kita, maka mau tidak mau kita akan bersungguh-sungguh menjadikan shalat kita seperti cara terakhir untuk bertaubat, ibadah terakhir bekal menuju akhirat.
Beberapa kiat agar shalat khusyuk di atas memang tidak banyak, dan memang untuk mendapatkan shalat yang khuyuk tidak perlu banyak-banyak. Cukup jika kita bisa melakukan cara-cara di atas di setiap shalat kita. Insya Allah kita akan selalu mendapatkan shalat yang khusyuk.
kiat agar shalat khusyuk
Hati
Dalam melakukan ibadah shalat, seharusnya bukan hanya anggota tubuh kita yang mengikuti gerakan demi gerakan shalat. Ini yang seringkali terjadi sehingga seseorang tidak meraih shalat yang khusyuk. Namun, perlu untuk kita mengikutkan hati kita dalam setiap shalat, dalam setiap gerakan dan bacaan dalam shalat, menjadikan hati kita ikut melaksanakan shalat bersama seluruh anggota tubuh kita.
Memahami Arti Shalat
Dalam setiap gerakan dalam shalat itu tidak lepas dari bacaannya, mulai dari lafadz takbiratul ihram hingga mengucapkan salam setelah tahiyyatul akhir di penuhi dengan bacaan-bacaan suci yang berasal dari ayat-ayat Al-Qur’an hingga do’a – do’a dalam shalat itu sendiri. Salah satu penyebab seseorang menjadi sulit mendapatkan shalat yang khusyuk adalah tidak tahu apa arti dan makna lafadz yang di bacanya dalam shalat yang akhirnya membuat shalatnya berjalan begitu saja tanpa bisa dia hayati.
Maka mulailah mempelajari dan memahami satu per satu bacaan shalat kita. Dan mencoba untuk terus menghayatinya dalam setiap shalat yang kita lakukan.
Fokus
Pandangan saat melakukan shalat itu di tujukan di tempat kita sujud, tidak melirik apalagi menengok kiri dan kanan. Itu agar kita fokus dalam shalat kita. Namun yang lebih penting lagi pikiran kita juga harus fokus bahwa kita sementara melakukan shalat, kita sedang menghadap kepada Allah SWT.
Pusatkan Pikiran Hanya Kepada Allah SWT
Netralkan pikiran anda dari berbagai hal-hal yang berbau dunia mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, sekolah, kampus, harta, tahta, wanita, pria, dan lain sebagainya. Serahkan diri anda sepenuhnya hanya kepadaNya untuk menjalankan kewajiban yang diperintahkan kepada kita.
Menyadari Bahwa Kita Sedang Menghadap Tuhan
Ciptakan suatu alam pikiran di mana kita sedang berhadapan dengan sesuatu yang luar biasa dahsyat dan tiada tandingannya di dunia maupun di akhirat. Sesuatu yang lebih dari atasan kita, orangtua kita, preman kampung, lurah, camat, bupati, walikota, gubernur, presiden, artis, jin, setan, iblis, malaikat, dan lain sebagainya.
Mempelajari dan Memahami Arti dan Makna Bacaan Sholat
Pelajarilah arti dan makna di balik ucapan-ucapan kita saat sedang sholat, lalu pahami dan hapalkan. Munculkan arti dan makna bacaan sholat kita saat kita sedang sholat.
Menganggap Sholat Yang Sedang Dilakukan adalah Sholat Terakhir
Setiap manusia maupun jin tidak ada yang mengatahui secara pasti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang termasuk hari kematian. Anggap saja kita akan meninggal dunia saat sholat berlangsung maupun setelah sholat. Orang mukmin yang tahu dia mau wafat maupun mau kiamat besar, maka orang itu akan segera meningkatkan ibadahnya serta menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya.
Jika Pikiran Terganggu Segera Kembali Konsentrasi
Apabila anda tiba-tiba tersadar bahwa anda sedang terlena dengan buaian alam pikiran dunia kita, maka bersegeralah kembali kepada arti dan makna bacaan sholat kita atau kembali mengingat Allah SWT.
Memperhatikan Kondisi Tubuh Sebelum Sholat
Pastikan bahwa kita sudah merasa nyaman dan siap untuk melaksanakan ibadah sholat kita dengan baik, seperti sudah buang air, sudah makan yang cukup, pikiran sudah netral, bersih dari najis dan hadas, tidak sedang menstruasi, dan lain sebagainya.
Memperhatikan Kondisi Lingkungan Sebelum Sholat
Usahakan cari tempat sholat yang terbaik bagi kita dilihat dari aspek kebersihan, kenyamanan, kebisingan, gangguan orang lain, gangguan anak-anak, keamanan, perizinan, dan lain-lain.
Sholat Tepat Waktu dan Tidak Terburu-Buru
Agar kita bisa sholat dengan khusyuk kita harus solat pada waktu yang paling utama, yaitu sholat tepat waktu di awal waktunya. Untuk laki-laki sholat berjamaah di masjid atau mushola setelah panggilan adzan dan komat, sedangkan untuk yang perempuan boleh dilaksanakan di rumah. Sholatlah dengan santai dengan menikmati setiap detiknya menghadap langsung kepada sang khalik walaupun sebenarnya anda sedang diburu waktu.
Ikhlas Semata-Mata Untuk Mendapatkan Ridho Allah SWT
Buang jauh-jauh tujuan sholat kita selain untuk mendapatkan ridho dari Alloh SWT seperti untuk pamer / riya, ingin dilihat atasan, ingin dilihat pacar, ingin dianggap orang sebagai orang alim, sekedar ikut-ikutan orang lain, dan lain sebagainya.
Berusaha Untuk Selalu Memperbaiki Sholat Kita
Muslim yang baik akan terpacu terus-menerus melakukan perbaikan ibadah maupun hal-hal yang lain untuk menyempurnakan dirinya sesuai dengan Al-Qur’an dan tuntunan hadist Nabi Muhammad SAW. Amatlah rugi apabila kita melakukan ibadah belum sesuai dengan kaidah yang ada serta tidak ada keinginan sedikit pun untuk belajar memperbaiki diri.
Shalat Terakhir
Allah SWT berfirman dalam salah satu ayatnya bahwa tidak satupun manusia yang luput dari kematian, maka seharusnya itu menjadi bahan perenungan yang kuat agar keseharian kita bisa lebih terjaga. Begitupun dalam shalat, kita akan lebih mudah mendapatkan shalat yang khusyuk ketika kita selalu menanamkan dalam hati bahwa ini adalah shalat kita yang terakhir, setelah saya melakukan shalat kali ini maka kematian akan menjemput.
Sebagai makhluk tuhan yang pasti akan mati sudah seharusnya kita menyadari itu, dengan mengahdirkan perasaan kita akan mati dalam shalat kita, maka mau tidak mau kita akan bersungguh-sungguh menjadikan shalat kita seperti cara terakhir untuk bertaubat, ibadah terakhir bekal menuju akhirat.
Beberapa kiat agar shalat khusyuk di atas memang tidak banyak, dan memang untuk mendapatkan shalat yang khuyuk tidak perlu banyak-banyak. Cukup jika kita bisa melakukan cara-cara di atas di setiap shalat kita. Insya Allah kita akan selalu mendapatkan shalat yang khusyuk.
Rahasia di Balik Shalat 5 Waktu
Selasa 3
Jamadilakhir 1436 / 24 Maret 2015 02:00
SHALAT sudah menjadi kewajiban bagi umat muslim. Ali bin Abi Talib r.a. berkata, “Sewaktu Rasullullah SAW duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Ansar, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi lalu berkata, ‘Ya Muhammad, kami hendak bertanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa A.S. yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.
Lalu Rasullullah SAW bersabda, “Silahkan apa yang hendak kalian tanyakan”.
Berkata orang Yahudi, “Coba terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu, “.
Sabda Rasullullah SAW, “Shalat Zuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada Tuhannya. Shalat Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam a.s. memakan buah kholdi. Shalat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam a.s. Maka setiap mukmin yang bershalat Maghrib dengan ikhlas dan kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya. Shalat Isya itu ialah shalat yang dikerjakan oleh para Rasul sebelumku. Shalat Subuh adalah sebelum terbit matahari. Ini kerana apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan di situ sujudnya setiap orang kafir, “.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah SAW, lalu mereka berkata, “Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan diperoleh oleh orang yang shalat, “.
Sholat Dzuhur
Rasullullah SAW bersabda, “Jagalah waktu-waktu shalat terutama shalat yang pertengahan. Shalat Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam. Orang-orang mukmin yang mengerjakan shalat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya uap api neraka Jahanam pada hari Kiamat.”
Sholat Ashar
Sabda Rasullullah SAW lagi, “Manakala shalat Asar, adalah saat di mana Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi. Orang-orang mukmin yang mengerjakan shalat Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir,”
Sholat Maghrib
Selepas itu Rasullullah SAW membaca ayat yang bermaksud, “Jagalah waktu-waktu shalat terutama sekali shalat yang pertengahan. Shalat Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam a.s. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan shalat Maghrib kemudian meminta sesuatu daripada Allah, maka Allah akan perkenankan.“
Sholat Isya’
Sabda Rasullullah SAW, “Shalat Isya’ (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan shalat Isya berjamaah, Allah S.W.T haramkan dirinya daripada terkena nyala api neraka dan diberikan kepadanya cahaya untuk menyeberangi jembatan Sirathal mustaqim, “.
Sholat Shubuh
Sabda Rasullullah SAW seterusnya, “Shalat Subuh pula, seseorang mukmin yang mengerjakan shalat Subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberikan kepadanya oleh Allah SWT dua kebebasan yaitu:
- Dibebaskan dari api neraka.
- Dibebaskan dari nifaq.
Tingkatan Sholat Berjama’ah Di Masjid/Musholla Yg Ada Adzannya
Barang siapa mengerjakan sholat berjama’ah, maka ia telah mengisi penuh tubuhnya dengan ibadah, ” (Al Hadits)
Barang siapa yang sholat Isya’ berjamaah maka seakan – akan dia telah melaksanakan sholat setengah malam. Dan barangsiapa sholat subuh berjama’ah, maka seakan – akan dia telah melaksanakan sholat satu malam penuh, ” (HR. Muslim).
Kelak pada hari kiamat, ada sekelompok orang yang di bangkitkan dalam keadaan wajah – wajah mereka laksana bintang gemerlapan. Malaikat akan bertanya kepada mereka :” Apa gerangan amal – amal kalian ?” dan mereka pun menjawab, ” Kami dahulu apabila mendengar adzan segera bangkit dan berwudhu, tak satupun menyibukan kami darinya.”
Kemudian akan di bangkitkan sekelompok orang lainnya, wajah – wajah mereka laksana bulan purnama, setelah di tanya mereka menjawab, ” Kami selalu berwudhu sebelum masuk waktu shalat, ”
Dan terakhir, akan dibangkitkan sekelompok lainnya yang wajah – wajah mereka laksana matahari, mereka akan menjawab, ” Kami selalu mendengar adzan dari dalam masjid. “
Bagi mereka yang memelihara sholat secara baik dan benar, Allah SWT akan memuliakannya dengan lima hal, dihindarkan dari kesempitan hidup, diselamatkan dari siksa kubur, dikaruniai kemampuan untuk menerima kitab catatan amal dengan tangan kanan, dapat melewati jembatan shirathal mustaqim secepat kilat, dan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab
Tingkatan Sholatnya Kaum Laki2 Berdasarkan Jama’ahan/Tidaknya, Tempatnya Dan Waktunya:
- Sholat awal waktu berjama’ah di masjid/musholla (yg ada kumandang adzannya)
- Sholat awal waktu berjama’ah di masjid/musholla (yg gk ada kumandang adzan)
- Sholat tepat waktu berjama’ah di masjid/musholla
- Sholat berjama’ah di rumah
- Sholat sendirian awal waktu di rumah
- Sholat sendirian tepat waktu di rumah
- Sholat sendirian akhir waktu di rumah
Sumber : http://kartika-mysr.blogspot.com/2013/09/rahasia-dibalik-sholat-5-waktu-yang.html